Bulan-bulan terakhir menjelang akhir tahun selalu menjadi bulan-bulan termanis untuk para gamer. Para publisher memanfaatkan event libur panjang di sebagian besar region untuk memperkenalkan game-game andalan mereka ke pasaran. Salah satu yang berhasil menarik perhatian kami? Tentu saja, game FPS open-world pentolan Ubisoft – Far Cry 3. Setelah penantian yang cukup lama dan nama besar yang berhasil dicapai lewat kesuksesan dua seri sebelumnya, game ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu game paling diantisipasi di 2012 ini. Dan hasilnya? Sama sekali tidak mengecewakan.
Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh seri terbaru yang satu ini. Secara visualisasi, Far Cry 3 memang tampil begitu indah. Engine terbarunya – Dunia Engine 2 berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik, menampilkan dunia dalam tata efek dan detail yang akan senantiasa memanjakan mata Anda. Pilihan Ubisoft untuk mengusung esensi dunia Far Cry pertama yang menjual sisi iklim tropis yang indah juga terhitung sebagai kebijakan yang terhitung sukses, setidaknya cukup untuk meredam kritik yang sempat dilontarkan untuk “gelapnya” dunia Far Cry 2 yang membuatnya sulit untuk dinikmati. Sebuah kesan pertama yang luar biasa.
Namun, visualisasi tidak menjadi satu-satunya alasan mengapa kami menyebut Far Cry sebagai sebuah game aksi – eksplorasi yang luar biasa. Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game ini? Mengapa kami jatuh cinta dengannya? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.